Menguatkan Literasi Bahasa Inggris melalui Program Pembelajaran Kolaboratif untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama
Kata Kunci:
Literasi Bahasa Inggris, Kolaborasi Problems-Solving, Pembelajaran Kolaboratif, Motivasi Belajar, Pengabdian MasyarakatAbstrak
Kemampuan literasi bahasa Inggris memegang peranan penting dalam menghadapi persaingan global. Namun, siswa di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Indonesia seringkali mengalami kesulitan dalam menguasainya. Faktor-faktor seperti metode pembelajaran yang kurang interaktif, motivasi rendah, dan keterbatasan sarana pembelajaran menjadi hambatan utama. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan literasi bahasa Inggris siswa kelas 7 di SMP 5 Kabupaten Pamekasan melalui pendekatan pembelajaran kolaboratif. Metode ini dirancang untuk mendorong kerja sama, diskusi, dan saling berbagi pengetahuan di antara siswa, guru, dan peneliti. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif, serta melibatkan guru dan siswa sebagai partisipan. Hasil pengamatan dan evaluasi menunjukkan peningkatan motivasi, keterlibatan, dan pemahaman siswa terhadap materi bahasa Inggris. Tes pre-test dan post-test yang dilakukan juga menunjukkan peningkatan signifikan pada keterampilan literasi siswa. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah lain dalam meningkatkan literasi bahasa Inggris siswa melalui pembelajaran kolaboratif.
Unduhan
Referensi
DAFTAR PUSTAKA
Allen, V. L., & van de Vliert, E. (1984). A role theoretical perspective on transitional processes. V. L. Allen & E. van de Vliert. Role transitions (pp. 3–18). Boston, MA: Springer.
Andrews, J. J., Kerr, D., Mislevy, R. J., Davier, A. V., Hao, J., & Liu, L. (2017). Modelling collaborative interaction patterns in a simulation-based task. Journal of Educational Measurement, 54(1), 54–69. https://doi.org/10.1016/j.nedt.2024.106381
Arkers Kwan Ching Wong, Engle Angela Chan, Kadence Shuk Yu Chan, Jacqueline Johnston, Gulzar Malik, Monica Peddle, Katherine Frodsham Webster. (2024). The effects of video-based simulation in Collaborative Learning in a Student-led Global Classroom (CLSGC) program on non-technical skills among undergraduate nursing students in three regions: A mixed-methods study. Nurse Education Today 143 (2024) 106381.
Bakhtiar, A., & Hadwin, A. F. (2020). Dynamic interplay between modes of regulation during motivationally challenging episodes in collaboration. Frontline Learning Research, 8(2), 1–34. https://doi.org/10.14786/flr.v8i2.561.
Barron, B. (2003). When smart groups fail. The Journal of the Learning Sciences, 12(3), 307–359. https://doi.org/10.1207/S15327809JLS1203_1.
Care, E., Scoular, C., & Griffin, P. (2016). Assessment of collaborative problem solving in education environments. Applied Measurement in Education, 29(4), 250–264. Cesareni, D., Cacciamani, S., & Fujita, N. (2016). Role taking and knowledge building in a blended university course. International Society of the Learning Sciences, 11, 9–39.
Creswell, J. W. (2009). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (3rd ed.). SAGE Publications.
Cameron, L. (2001). Teaching Languages to Young Learners (Cambridge Language Teaching Library). Cambridge: Cambridge University Press. doi:10.1017/CBO9780511733109
De Backer, L., Van Keer, H., & Valcke, M. (2015). Socially shared metacognitive regulation during reciprocal peer tutoring: Identifying its relationship with students’ content processing and transactive discussions. Instructional Science, 43(3), 323–344. https://doi.org/10.1007/s11251-014-9335-4 Dillenbourg, P. (1999). What do you mean by collaborative learning? In P. Dillenbourg (Ed.), Collaborative-learning: Cognitive and computational approaches (pp. 1–19). Elsevier.
Fiore, S. M., Graesser, A., & Greiff, S. (2018). Collaborative problem-solving education for the twenty-first-century workforce. Nature Human Behaviour, 2(6), 367–369.
Fiore, S. M., Rosen, M. A., Smith-Jentsch, K. A., Salas, E., Letsky, M., & Warner, N. (2010). Toward understanding macrocognition in teams: Predicting processes in complex collaborative contexts. Human Factor, 52(2), 203–224.
Koesnandar, A. (2021). Pembelajaran kolaboratif di era dan pasca pandemi, mengapa tidak? Retrieved April 25, 2022, from https://pusdatin.kemdikbud.go.id.
Masita, E. (2024). Pengajaran Bahasa Inggris dalam Kurikulum Merdeka. PT MEDIA PENERBIT INDONESIA. Medan.
Shanyun He a, Xinyue Shi a, Tae-Hee Choi b, Junqing Zha. (2023). How do students’roles in collaborative learning affect collaborative problem-solving competency? A systematic review of research. Thinking Skills and Creativity 50 (2023) 101423. https://doi.org/10.1016/j.tsc.2023.101423.
Roschelle, J., & Teasley, S. D. (1995). The construction of shared knowledge in collaborative problem solving. In C. O’Malley (Ed.), Computer supported collaborative learning (pp. 69–97). Springer. https://doi.org/10.1007/978-3-642-85098-1_5.
Sara Ahola *, Jonna Malmberg, Hanna J¨ arvenoja. (2024). Investigating upper-secondary school learners’ contributions in co-regulation and socially shared regulation during collaborative learning. Learning, Culture and Social Interaction 49 (2024) 100870. https://doi.org/10.1016/j.lcsi.2024.100870.
Yuanzhu Di, Libao Deng∗, Lili Zhang. (2024). A collaborative-learning multi-agent reinforcement learning method for distributed hybrid flow shop scheduling problem. Swarm and Evolutionary Computation 91 (2024) 101764. https://doi.org/10.1016/j.swevo.2024.101764.
Unduhan
Diterbitkan
Versi
- 2025-01-15 (2)
- 2024-12-26 (1)
Terbitan
Bagian
Lisensi
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
License
Creative Commons license
Jurnal di publikasi oleh Larisa Pengabdian Multidisiplin berlisensi Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Anda bebas untuk:
Bagikan — menyalin dan mendistribusikan ulang materi dalam media atau format apa pun
Beradaptasi — remix, ubah, dan kembangkan materi untuk tujuan apa pun, bahkan secara komersial
Di bawah ketentuan berikut:
Atribusi — Anda harus memberikan kredit yang sesuai, memberikan tautan ke lisensi, dan menunjukkan jika ada perubahan. Anda dapat melakukannya dengan cara apa pun yang wajar, tetapi tidak dengan cara apa pun yang menunjukkan bahwa pemberi lisensi mendukung Anda atau penggunaan Anda.
Berbagi Serupa — Jika Anda mencampur, mengubah, atau membuat berdasarkan materi, Anda harus mendistribusikan kontribusi Anda di bawah lisensi yang sama seperti aslinya
Tidak ada batasan tambahan — Anda tidak boleh menerapkan ketentuan hukum atau tindakan teknologi yang secara hukum membatasi orang lain untuk melakukan apa pun yang diizinkan oleh lisensi